JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan target investasi tahun 2024 sebesar Rp 1.650 triliun. Jumlah ini naik dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1.400 triliun.
Kenaikan angka tersebut bentuk upaya sepenuh hati demi kesejahteraan dan keadilan yang merata bagi rakyat.
Menteri Bahlil menegaskan nantinya, 30 persen dari target tersebut atau sekitar Rp 500 triliun akan fokus di sektor hilirisasi.
“Ini merupakan bentuk upaya sepenuh hati pemerintah dalam memajukan kesejahteraan dan keadilan merata bagi rakyat,” ujar Menteri Bahlil Lahadalia.
Menteri Bahlil Lahadalia hadir dalam diskusi bertajuk “Hilirisasi untuk Negeri” di Media Center Indonesia Maju, Jalan Diponegoro No. 15, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (11/12/2023).
Hadir juga Direktur Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho dan CEO Bisa Ekspor Julio Ekspor sebagai pembicara. Adapu moderator diskusi Staf Khusus Kementerian Invsestasi /BKPM Tina Talisa.
Bahlil menambahkan dengan adanya sumber daya alam Indonesia yang melimpah, pengelolaan maksimal dan bijak melalui hilirisasi. Tujuannya adalah memberikan nilai tambah maksimal untuk kepentingan nasional.
Menteri Bahlil juga membeberkan alasan rasional kenapa harus 30 persen?
“Kenapa 30 persen? Saya ingin menciptakan investasi berkualitas karena hilirisasi ini sebenarnya nilai tambah di dalam negeri,” ucap Bahlil, Senin (11/12).
Hilirisasi ini, Bahlil mengungkapkan, menjadi salah satu langkah untuk Indonesia maju. Seperti mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Tidak hanya itu, kata Bahlil penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat akan terbuka luas serta pertambahan ekonomi meningkat.
“Hilirisasi mampu menciptakan lapangan kerja, bahkan dapat meningkatkan gaji karyawan,” tutur Bahlil.
Tentunya upaya hilirisasi ini, lanjut Bahlil membutuhkan strategi yang sudah mulai berjalan, seperti tidak mengekspor barang mentah.
Ada juga kemajuan teknologi yang perlu dikembangkan serta menyiapkan kapasitas sumber daya manusia untuk mengolah bahan awal menjadi produk.
“Hilirisasi adalah jembatan emas untuk menuju Indonesia 2045 yang berkeadilan, sejahtera, dan berdaulat serta menjadikan Indonesia memiliki peran penting di mata dunia,” lanjut pria kelahiran Maluku, 7 Agustus 1976 ini.
Melimpahnya sumber daya alam Indonesia juga diutarakan
Direktur Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho menyoroti sumber daya alam Indonesia yang melimpah. Menurutnya ndonesia memiliki bahan utama baterai terbesar di dunia. Hal ini menjadikan Indonesia cukup disegani di kancah internasional.
“Hampir 60 persen bahan baku Battery Electric Vehicle (BEV) di dunia itu dari Indonesia,” katanya.
Toto Nugroho juga menyampaikan, penggunaan BEV untuk moda transportasi ramah lingkungan sehingga dapat mengurangi gas rumah kaca (GRK) dan mencapai Net Zero Emission.
Pada kesempatan yang sama, CEO Bisa Ekspor Julio Ekspor juga mengatakan bahwa peran pemuda juga penting dalam terbentuknya hilirisasi berkeadilan bagi rakyat. Dengan pengelolaan media sosial yang bijak, entrepreneur muda dapat meningkatkan produknya hingga ekspor mendunia.
Julio menambahkan kata ‘hilirisasi’ itu bukan kata berat yang mengandung unsur hanya untuk kalangan elit saja, investor besar, dan modal tinggi.
“Anak muda juga bisa melakukan hilirisasi dengan media sosial hingga produknya naik ke tingkat internasional,” kata Julio. (*)