JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) minta jajaran untuk memastikan harga beras di tingkat petani tetap terjaga. Hal ini disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas (ratas) yang membahas mengenai ketersediaan stok beras nasional dan cadangan beras pemerintah (CBP), di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/01/2024).
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa Presiden meminta jajarannya untuk memastikan harga beras di tingkat petani tetap terjaga.
“Siang ini [rapat] bersama Pak Presiden dan beberapa menteri terkait termasuk Dirut Bulog, Pak Presiden ingin memastikan bahwa stok beras kita cukup, kemudian persiapan juga nanti untuk jelang panen, sehingga harga di tingkat petani harus tetap dijaga. Kemudian, stok beras ini cukup sampai dengan nanti peak season,” ujar Arief dalam keterangan persnya usai ratas.
Arief mengatakan, defisit persediaan beras nasional sekitar 2,8 juta ton akibat dampak El Nino pada Januari hingga Februari 2024 akan dipenuhi dengan program impor beras. Pelaksanaan importasi tersebut, kata Arief, akan dilakukan sebelum panen raya.
Baca juga: 3 Strategi Pemerintah Tingkatkan Nilai Tambah Tambang Lewat Hilirisasi
“Tahun lalu Pak Presiden sudah menyetujui dalam rapat internal untuk melakukan importasi dua juta ton,” ujarnya.
Arief menguraikan persetujuan Presiden itu dengan syarat memang harga di tingkat petani tetap terjaga baik seperti hari ini.
“Jadi balance itu, mudah-mudahan bisa di-cover. Lalu ada catatan, sebelum panen raya sudah harus masuk,” ujarnya.
Arief menegaskan, pihaknya terus berupaya untuk menjaga harga di tingkat petani. Importasi beras yang dilaksanakan untuk memastikan stok CBP yang kuat, imbuhnya, akan beriringan dengan terjaganya harga di tingkat petani.
“Kebutuhan kita satu bulan sekitar 2,5 sampai 2,6 juta ton. Dua bulan itu, akibat El Nino ini, Januari-Februari kita kekurangan sekitar 2,8 [juta ton], tapi kita akan cover dengan yang carryover 2023 dan importasi yang masuk di 2024,” tandasnya.