JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan program National Logistic Ecosystem (NLE) atau platform digital layanan logistik di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Program NLE ini berfungsi untuk melancarkan pergerakan arus barang ekspor dan impor, maupun domestic antar wilayah. Program ini adalah praltform digital layanan logistik yang terintegrasi mulai dari kedatangan kapal hingga ke pabrik.
Sistem ini melibatkan sejumlah pihak yakni Kementerian/Lembaga, perusahaan, serta pelaku logistik.
Menteri Budi Kaya berharap Pembangunan program NLE ini dapat memenuhi target peningkatan ekspor yang mampu mengerek pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5 persen.
“Presiden selalu menginstruksikan kepada kami untuk meningkatkan ekspor. Untuk itu, titik-titik pergerakan yang mendukung ekspor harus kita awasi. Oleh karenanya pemerintah membentuk NLE yang diinisiasi oleh Kemenkeu,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi.
Menhub mengungkapkan, saat ini jumlah ekspor nasional relatif meningkat tetapi belum signifikan. Untuk itu, Menteri Budi Karya berpendapat berbagai pihak harus menyempurnakan lagi proses bisnis dari layanan di pelabuhan.
Baca juga: Polri Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Tol pada Arus Balik Libur Natal 2023
“Saya meminta Pelindo bersama unsur terkait seperti Custom, dan unsur terkait lainnya untuk meneliti kembali bagaimana ekspor bisa lebih ditingkatkan,” ujarnya.
Menhub menyatakan pengaturan ini tidak hanya bagaimana kedatangan dan keberangkatan kapal, tetapi juga pengelolaan pergerakan barang yang datang dan keluar dengan baik.
Lebih lanjut Menhub menjelaskan sebagai bentuk dukungan terhadap sistem NLE, Kemenhub telah mengintegrasikan layanan NLE di 46 pelabuhan dan 6 (enam) bandara.
Menhub mendorong penerapan NLE terus diawasi dengan baik, dengan Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Patimban, Jawa Barat dapat dijadikan percontohan bagi pelabuhan lainnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Antoni Arif Priadi, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Hendri Ginting, Wakil Direktur Utama PT Pelindo II, Hambra, dan Direktur Utama PT Jakarta International Container Terminal, Ade Hartono.