JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif berharap temuan beberapa sumber gas besar dapat mendukung target produksi Indonesia pada 2030. Kementerian ESDM mengusung target yaitu 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari (BSCFD).
Arifin mencontohkan penemuan sumber gas besar tersebut dari sumur eksplorasi Geng North-1 di WK North Ganal di laut Kalimantan Timur.
“Kalau minyak memang agak berat tetapi kita juga harus mensyukuri ada discovery (penemuan sumber gas) baru itu ada di Geng North ENI mereka rencana 2028 akan masuk itu kan ada 5 TCF (trillion cubic feet) lebih plus kondensat,” kata Arifin di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat.
Arifin Tasrif melanjutkan temuan gas jumbo juga berasal dari sumur eksplorasi Layaran-1 yang berlokasi di lepas pantai Sumatera bagian utara. Kemudian berlanjut ke lokasi Timpan.
“yang dulu Timpan mengebor lagi itu juga gede, yang baru lagi itu di Layaran-1, baru dapat lagi minggu lalu ada 6 TCF lebih,” ujarnya.
Arifin menambahkan pihaknya mengusung target 12 BSCFD nanti tahun 2030. “Itu dengan Masela, Geng North, Timpan sama Layaran, itu kita baru dikumpul-kumpul gasnya baru 11,1 (TCF), masih 0,9 (TCF) lagi,” ungkapnya.
Baca juga: Indonesia Komitmen Selamatkan Korban TPPO di Kamboja
Untuk mencapai target tersebut, Arifin juga meminta agar persiapkan infrastruktur dengan baik, misalnya untuk menyalurkan gas bumi tersebut.
“Kita harus siapkan infrastrukturnya. Kalau ada gasnya kalau tidak bisa diangkut, bagaimana?,” ujar dia.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan mempercepat proses produksi pasca penemuan dua sumber gas besar atau giant discovery. Temuan dua sumber gas besar itu berada di laut Kalimantan Timur dan sebelah utara Sumatera pada 2023.
Percepatan proses produksi dilakukan agar temuan tersebut dapat segera dioptimalkan.
“Mayoritas investor migas yang hendak melakukan eksplorasi akan memilih wilayah kerja (WK) yang sudah memiliki infrastruktur dan lebih dekat dengan pasar sehingga hal ini perlu menjadi pertimbangan agar setiap temuan ini bisa segera dioptimalkan,” kata Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (30/12/2023).