JAKARTA – Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsdya TNI Kusworo memenuhi standar kecepatan dan ketepatan waktu saat terlibat perasi SAR Internasional. Upaya Basarnas yakni terus mengupayakan koordinasi lintas Kementerian dan Lembaga (K/L).
Marsdya TNI Kusworo menuturkan sejatinya Basarnas menetapkan target yakni selambat-lambatnya enam jam sejak menerima laporan bisa berangkat dari bandara menuju lokasi operasi SAR internasional.
Akan tetapi, realita di lapangan terkadang berbeda. “Namun memang di lapangan seringkali personel sudah tiba di bandara sebelum enam jam, tapi baru bisa terbang lima hari kemudian,” kata Kusworo dalam temu awak media di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Rabu.
Mantan Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI 2022-2023 itu menguraikan bahwa kendala di lapangan kerap terjadi lantaran panjangnya pengurusan prosedural, termasuk untuk alat peralatan para personel Basarnas.
Oleh karena itu Kusworo menyatakan pihaknya telah meminta bantuan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy guna memudahkan koordinasi lintas K/L demi mendukung kerja Basarnas dalam operasi SAR internasional.
Baca juga: Program NLE di Pelabuhan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Nasional di Atas 5 Persen
“Semoga ke depan koordinasi ini bisa membantu pencapaian standar kecepatan dan ketepatan waktu berangkat dari bandara selambat-lambatnya enam jam untuk operasi SAR internasional,” kata Kusworo.
Perbaikan itu sejalan dengan kinerja Basarnas yang selama ini secara konsisten sudah bisa menjalankan tindakan untuk operasi SAR domestik yakni dengan standar selambat-lambatnya 25 menit sejak menerima laporan dari kanal layanan 115.
Basarnas sepanjang Januari-November 2023 telah melaksanakan 2.209 operasi SAR dengan jumlah korban terdampak sebanyak 22.052 jiwa. Dari jumlah tersebut terdapat 20.084 korban selamat, 1.592 korban jiwa, dan 376 korban hilang.
Kusworo mengatakan operasi SAR berupa kondisi yang membahayakan manusia mendominasi operasi Basarnas dalam periode Januari-November 2023 yaitu sebanyak 1.268 kejadian, diikuti 718 kecelakaan kapal, 97 bencana, 57 kecelakaan penanganan khusus, dan enam kecelakaan pesawat.