JAKARTA – Industri kosmetik lokal mampu menembus pasar ekspor dimana secara kumulatif untuk periode Januari-November 2023 nilai ekspor untuk produk kosmetik, wewangian, dan essential oils tercatat mencapai USD770,8 juta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga penampilan dan kesehatan kulit menjadi faktor penyebab produk kosmetik meningkat.
Selain itu, tren penggunaan produk lokal menjadi salah satu indikasi meningkatnya kualitas produk yang mampu bersaing dengan brand dari luar negeri.
Airlangga Hartanto menyebutkan pertumbuhan produk kosmetik mampu menembus pasar dunia. Selain itu, penyerapan tenaga kerja juga ikut meningkat.
“Dengan komposisi 95% industri kosmetik lokal merupakan Industri Kecil dan Menengah, industri ini tercatat mampu menyerap tenaga kerja sekitar 59.886 orang pada tahun 2022,” tutur Menko Perekonomian Airlangga Hartanto.
Hal ini diungkapkan Menko Perekonomian Airlangga Hartanto saat melakukan kunjungan ke pabrik PT Pillars Cosmetiklon Indonesia, di Tangerang, Banten, pada Sabtu (3/2/2024).
Baca juga: Pemerintah Tambah Subsidi Bansos Pupuk untuk 5,7 Juta Petani
Dari berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan kosmetik di Indonesia, segmen pasar terbesar didominasi segmen perawatan diri (personal care) dengan volume pasar sebesar USD3,18 miliar pada tahun 2022, disusul skincare sebesar USD2,05 miliar, kosmetik USD1,61 miliar, dan wewangian USD39 juta.
Potensi market size secara nasional pada tahun 2023 bisa mencapai 467.919 produk atau meningkat lebih dari 10 kali lipat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Sementara itu, secara global diperkirakan dapat mencapai USD473.21 miliar pada tahun 2028 dengan pertumbuhan rata-rata 5,5% per tahun.