JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan mengirim angkatan kerja muda untuk menguasai teknologi ke Jepang. Kementerian Ketenagakerjaan akan mempercepat peningkatan kompetensi angkatan kerja muda di Kabupaten Batang dengan memfasilitasi pemagangan ke Jepang.
Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa mengatakan bahwa pemagangan ke Jepang bagi pemuda Batang akan dimulai tahun ini. Pasalnya, pemagangan ini adalah program kerja sama pemagangan ke Jepang antara Kemnaker dengan IM Japan.
Menurutnya, dengan mengikuti magang di negara maju seperti Jepang, anak muda Indonesia dapat belajar tentang kemajuan teknologi. Yang nantinya ilmunya bisa dibawa ke tanah air.
Baca juga: Jokowi Jelaskan Arti Kerja Keras dalam Jalankan Usaha
“Dengan magang negara maju seperti Jepang, anak-anak muda kita dapat belajar kemajuan teknologi untuk selanjutnya dibawa kembali ke tanah air, untuk memajuka daerah”, kata Caswi pada acara Sosialisasi Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Berbasis Desa, Batang, Rabu, 7 Februari 2024.
Kembangkan Wirausaha saat Pulang ke Indonesia
Selanjutnya, Caswi mengungkapkan anak muda yang mengikuti magang di Jepang tidak hanya mendapat keterampilan saja. Namun para alumni juga akan diberi stimulus dalam mengembangkan wirausaha saat pulang ke Indonesia.
“Kami meyakini setelah menjalani magang di Jepang selama 3 hingga 5 tahun, para peserta akan memiliki kapasitas yang mumpuni untuk menjadi pengusaha, oleh karenanya pada program magang ke Jepang kerjasama antara Kemnaker dan IM Japan,” lanjutnya.
Stimulus itu berupa Dana Usaha Mandiri yang nantinya dapat membantu para anak muda mengembangkan usaha mereka saat kembali ke Tanah Air.
“Diberikan stimulus berupa Dana Usaha Mandiri yang dapat membantu mereka mengembangkan usaha sekembalinya ke Indonesia,” ungkapnya.
Miliki Keterampilan dan Standar Tinggi
Sementara itu, Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan, Muhammad Ali juga menjelaskan tentang tujuan program pemagangan luar negeri yaitu untuk mencetak pengusaha yang nantinya akan memiliki keterampilan dan standar yang tinggi.
Untuk diketahui bahwa kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Kemnaker RI dengan Jepang adalah bukti komitmen pemerintah dalam mengembangkan SDM Indonesia.
“Kerjasama antara Pemerintah Indonesia melalui Kemnaker RI dengan Jepang adalah bukti komitmen pemerintah untuk mengembangkan SDM Indonesia,” jelas Muhammad Ali.
Bahkan selama 31 tahun ini, ada lebih 100 ribu angkatan kerja yang telah mendapat manfaat program ini. Mereka tidak hanya mendapat pengembangan keterampilan teknis, namun juga peningkatan soft skills.
“Selama 31 tahun ini, lebih dari 100 ribu angkatan kerja telah mendapatkan manfaat dari program ini, yang tidak hanya mencakup pengembangan keterampilan teknis tetapi juga peningkatan soft skills,” ungkapnya.